Prinsip Etika Bisnis Menurut
Prespektif Barat
Didalam
prinsip etika bisnis dalam islam, memiliki lima dasar dalam menjalan etika
tersebut diantaranya :
1. Kesatuan
(unity)
Kesatuan
yang memadukan keseluruhan aspek aspek kehidupan umat muslim baik dalam bidang
ekonomi, politik, sosial menjadi keseluruhan yang sejenis, serta mementingkan
konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh. Dari konsep ini maka islam
menawarkan keterpaduan agama, ekonomi, dan sosial demi membentuk kesatuan. Atas
dasar pandangan ini pula maka etika dan bisnis menjadi terpadu.
2. Keseimbangan
(keadilan)
Dalam
beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam mengharuskan untuk berbuat adil.
Dikarenakan keseimbangan atau keadilan menggambarkan dimensi horizontal ajaran
Islam yang berhubungan dengan keseluruhan kehidupan pada alam semesta. Hukum
dan tatanan yang kita lihat pada alam semesta mencerminkan keseimbangan yang
harmonis. Dengan demikian keseimbangan, kebersamaan, kemoderatan merupakan
prinsip etis mendasar yang harus diterapkan dalam aktivitas maupun entitas
bisnis.
3. Kehendak
Bebas
Kebebasan
merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis islam, tetapi kebebasan itu
tidak merugikan kepentingan kolektif. Berdasarkan prinsip kehendak bebas ini,
manusia mempunyai kebebasan untuk membuat suatu perjanjian termasuk menepati
janji atau mengingkarinya. Tentu saja seorang muslim yang percaya kepada kehendak
Allah akan memuliakan semua janji yang dibuatnya.
4. Pertanggung
jawaban
Kebebasan
tanpa batas adalah suatu hal mustahil, lantaran tidak menuntut tanggung jawab
dari pihak manapun. Menurut Sayyid Qutub prinsip pertanggungjawaban Islam
adalah pertanggungjawaban yang seimbang dalam segala bentuk dan ruang
lingkupnya. Antara jiwa dan raga, antara person dan keluarga, individu dan
sosial antara suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
5. Kebenaran:
Kebajikan dan Kejujuran
Kebenaran
dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran lawan dari kesalahan,
mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan kejujuran. Dalam konteks bisnis
kebenaran dimaksudkan sebagia niat, sikap dan perilaku benar yang meliputi
proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan
maupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan. Adapun kebajikan
adalah sikap ihsan,yang merupakan tindakan yang dapat memberi keuntungan
terhadap orang lain. Hal ini ditekankan untuk menciptakan dan menjaga keharmonisan
hubungan antar mitra bisnis. Adapun kejujuran adalah sikap jujur dalam semua
proses bisnis yang dilakukan tanpa adanya penipuan sedikitpun.Dari sikap
kebenaran, kebajikan dan kejujuran demikian maka suatu bisnis secara otomatis
akan melahirkan persaudaraan, dan kemitraan yang saling menguntungkan, tanpa
adanya kerugian dan penyesalan.
Prinsip Etika Bisnis Menurut
Prespektif Barat
Salah
satu teori etika bisnis yang paling kita kenal yaitu berdasarkan pendapat
Muslich, yang menyatakan bahwa etika bisnis memiliki 5 prinsip diantaranya
yaitu ada otonomi, kejujuran, keadilan, saling menguntungkan, dan integritas
moral.
1. Prinsip
otonomi
Prinsip
otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan. Atau mengandung arti bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang
sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi
yang dimilikinya.
2. Prinsip
kejujuran
Kejujuran
merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan perusahaan.
Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun eksternal
perusahaan. Ada 3 dalam prinsip kejujuran yaitu:
·
jujur dalam pemenuhan syarat-syarat
perjanjian dan kontrak.
·
kejujuran dalam penawaran barang atau
jasa dengan mutu dan harga yang sebanding.
·
jujur dalam hubungan kerja intern dalam
suatu perusahaan.
3. Prinsip
Keadilan
Menuntut
agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan
sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
4. Prinsip
saling menguntungkan (mutual benefit principle)
Menuntut
agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
5. Prinsip
integritas Moral
Dihayati
sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu
menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan, karyawan, maupun
perusahaannya.
Perbedaan Prinsip Etika Bisnis
Menurut Prespektif Islam dan Prespektif Barat
Dalam
prespektif Islam memilikki kesatuan yang berlandaskan Tauhid yang mencangkup
seluruh kehidupan umat Muslim yang meilputi social, bisnis, dan lain-lain yang
mana tidak ada dalam prespektif barat.
Didalam
prespektif barat mereka menggunakan prinsip otonomi dalam mengambil keputusan,
dan perusahaan memiliki wewenang secara bebas sesuai bidang dan ketentuan visi
dan misi perusahaan tersebut. Dan didalam islam kebebasan ini memiliki
kebebasan dalam menepati atau mengingkari. Tentu saja seorang muslim yang
percaya kepada kehendak Allah akan memuliakan semua janji yang dibuatnya.
Maksudnya adalah dengan melalui musyawarah dahulu sebelum mengambil sebuah
keputusan.
Sumber
: http://makalahkita.com/contoh-makalah-prinsip-etika-bisnis-pandangan
barat-dan-islam/
Komentar
Posting Komentar