Pengertian keadilan
Keadilan
adalah hal-hal yang berkenaan pada sikap dan tindakan dalam hubungan antar
manusia yang berisi sebuah tuntutan agar sesamanya dapat memperlakukan sesuai
hak dan kewajibannya. Dalam bahasa inggris keadilan adalah justice. Makna
justice terbagi atas dua yaitu makna justice secara atribut dan makna justice
secara tindakan. Makna justice secara atribut adalah suatu kuasalitas yang fair
atau adil. Sedangkan makna justice secara tindakan adalah tindakan menjalankan
dan menentukan hak atau hukuman.
Makna
Keadilan
Keadilan
berasal dari bahasa Arab adil yang artinya tengah. Keadilan berarti menempatkan
sesuatu di tengah-tengah, tidak berat sebelah atau dengan kata lain keadilan
berarti menempatkan sesuatu pada tempatnya. Berikut ini beberapa pendapat
pengertian mengenai keadilan.
Contoh
Keadilan
Misalnya
seorang maling biji coklat yang hanya mencuri mungkin cuma sekali dan hanya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena masalah ekonomi dan kesenjanagan
sosial yang di hadapinya harus merasakan hukuman yang berat atau kurungan
walaupun hanya 3-5 bulan tetapi rasanya tidak adil sekali ketika kita melihat
seorang mafia kasus seperti gayus tambunan yang kasusnya berat dan banyak
merugikan masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah,dia memang sama juga
seperti maling biji coklat sama-sama mendapat hukuman tetapi apakah proses yang
dilakukan terhadap si maling dan gayus itu melaui proses yang sama?tentu
tidak,mungkin karena kasus gayus tersebut merugikan negara hingga triliunan
jadi harus memalui proses-proses terlebih dahulu,tetapi hukuman yang
didapatkannya tidak setimpal dengan apa yang dilakukannya terhadapa negara
sedangkan si maling biji coklat dia harus menerima resiko hukuman yang berat
juga walaupun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,apakah anda menyadari kalau
seorang gayus melaukan korupsi untuk kebutuhan hidup juga seperti si maling
biji coklat?tentu kitabisa menilainya sendiri.
Kesimpulannya
dalam contoh kasus keadilan ini masih banyak sikap tebang pilih dalam
prakteknya tidak seperti apa yang dibicarakan oleh mereka yang duduk di gedung
DPR dan MPR sana yang selalu sibuk merevisi undang-undang hukum tetapu percuma
saja bila sistem yang ada tidak berjalan sesuai apa yang telah direncanakan.
Pengertian
Sila ke-Lima
Sila
Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; mengajak masyarakat
aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan
kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum,
yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.
Manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan
keadilan soial dalam kehidupoan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini
dikembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotongroyongan. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama,
menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak-hak orang
lain.
Macam-macam
Keadilan
Keadilan
Komunikatif (Iustitia Communicativa) : Pengertian keadilan komunikatif adalah
suatu keadilan yang dapat memberikan kepada masing-masing orang mengenai dari
apa yang telah menjadi bagiannya dengan mengacu pada hak seseorang terhadap
suatu objek tertentu. Contoh keadilan komunikatif adalah Iwan telah membeli tas
andri yang seharga 100 ribu maka iwan tersebut membayar 100 ribu juga seperti
yang sudah disepakati.
Keadilan
Distributif (Iustitia Distributiva) : Pengertian keadilan distributif adalah
suatu keadilan yang diberikan kepada masing-masing orang terhadap apa yang
telah menjadi hak pada suatu subjek hak yakni individu. Keadilan distributif
adalah keadilan yang akan menilai mengacu pada proporsionalitas atau
kesebandingan berdasar pada jasa, kebutuhan, dan kecakapan. Contoh keadilan
distributif adalah karyawan yang sudah bekerja dalam kurun selama 30 tahun,
maka ia bisa dikatakan pantas untuk mendapatkan berupa kenaikan jabatan atau
pangkat.
Keadilan
Legal (Iustitia Legalis) : Pengertian keadilan legal adalah keadilan menurut
undang-undang dimana yang menjadi objeknya adalah masyarakat yang selanjutnya
dilindungi oleh UU untuk kebaikan bersama atau banum commune. Contoh keadilan
legal adalah Seluruh pengendara wajib untuk menaati rambu-rambu lalu lintas
yang berlaku.
Keadilan
Vindikatif (Iustitia Vindicativa) : Pengertian keadilan vindikatif adalah
keadilan yang telah memberikan hukuman atau denda dimana sesuai dengan adanya
pelanggaran atau kejahatannya. Contoh keadilan vindikatif ialah pengedar
narkoba itu pantas dihukum untuk seberat-beratnya.
Keadilan
Kreatif (Iustitia Creativa) : Pengertian keadilan kreatif adalah keadilan yang
dapat memberikan masing-masing orang yang berdasarkan bagiannya berupa adanya
kebebasan dalam menciptakan kreativitas yang untuk dimilikinya pada berbagai
bidang kehidupan. Contoh keadilan kreatif ialah adanya penyair diberikan
kebebasan untuk menulis, bersyair tanpa adanya intervensi atau tekanan apapun.
Keadilan
Protektif (Iustitia Protektiva) : Pengertian keadilan protektif adalah keadilan
yang memberikan penjagaan atau perlindungan untuk pribadi-pribadi dari adanya
tindakan sewenang-wenang oleh pihak yang lain. Contoh keadilan protektif ialah
Polisi wajib untuk menjaga masyarakat dari para penjahat.
Pengertian
Kejujuran
Jujur
adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Bagi yang telah
mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti atau makna dari kata jujur
tersebut. Namun masih banyak yang tidak tahu sama sekali dan ada juga hanya
tahu maknanya secara samar-samar. Berikut saya akan mencoba memberikan
pemahaman sebatas mampu saya tetang makna dari kata jujur ini.
Kata
jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila
seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka seseorang itu akan
memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut. Bila seseorang itu
menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada
“perobahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang
disebut dengan jujur.
Secara
etimologi, jujur merupakan lawan kata dusta. Dalam bahasa Arab diungkapkan
dengan "Ash-Shidqu" sedangkan "Ash-Shiddiq" adalah orang
yang selalu bersikap jujur baik dalam perkataan maupun perbuatan. Kejujuran
adalah akhlak terpuji. Seseorang dikatakan jujur apabila dia menyatakan
kebenaran sesuai dengan fakta yang ada tanpa menambah dan menguranginya. Jujur
harus menjadi akhlak dalam perkataan dan tindakan, termasuk isyarat tangan dan
menggelengkan kepala. Terkadang diam pun bisa termasuk bagian dari ungkapan
kejujuran.
Hakikat
Kejujuran
Hakekat
Jujur adalah, selarasnya khabar dengan realita, baik berupa perkataan atau
perbuatan. Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran
seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan
seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada
arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai
dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang
sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur,
menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.
Seorang
muslim memandang kejujuran bukan sekedar akhlak yang utama saja yang wajib
dilakukan tanpa lainnya,akan tetapi ia memandangnya lebih jauh daripada itu, ia
berpendapat bahwa kejujuran adalah penyempurna imannya, penyempurna islamnya,
sebab Allah k yang memerintahkan demikian, seraya memuji hamba yang menyandang
sifat ini.
Sebagaimana Rasulullah
`menganjurkan dan mengajak kepadanya. Allah berfirman di dalam memerintahkan
kejujuran :
”Hai orang-orang yang
beriman,bertaqwalah kepada Allah,dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang
benar.”(At Taubah 119).
Dia
memuji orang-orang yang bersifat jujur,”Orang-orang yang membuktikan janjinya
kepada Allah.”(Al Ahzab 23).”Orang laki-laki yang jujur dan perempuan yang
jujur.”(Al ahzab 35),”Dan orang-orang yang membawa kebenaran (muhammad) dan
membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.”(Az Zumar 33).
Pengertian
Kecurangan
Kecurangan
atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan
licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang
diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari
hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa
bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak,
ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai
orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat
disekelilingnya hidup menderita. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan.
Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek
ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat
asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai
dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam
hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan
perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.
Seiring
dengan tekad pemerintah untuk melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi
(TPK), maka ada baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan kecurangan.
Tulisan ini mencoba membahas mengenai kecurangan (fraud) terlebih dahulu. Pada
edisi ASEINews berikutnya, penulis akan menghubungkannya dengan TPK/KKN dan
fraud audit atau audit investigasi yang lagi sering dibahas orang berkaitan
dengan kasus KPU.
Sebab
Seseorang Melakukan Kecurangan
Ditinjau
dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yaitu aspek
ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek teknis. Apabila keempat
aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai
dengan norma moral atau norma hukum.
Aspek
ekonomi. Setiap berhak hidup layak dan untuk mewujudkan hal tersebut kita
sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal –
hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Melakukan
segala cara untuk mencapai sebuah tujuan jahat tanpa melihat orang lain
disekelilingnya.
Aspek
Peradaban dan Kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu
yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak
selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan
keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya
pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit
sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.
Aspek
Teknis. Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu
sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek
perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau
bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata
bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai
bangsa timur yang sangat sopan dan santun
Pengertian
Pembalasan
Pembalasan
adalah sebuah perilaku yang ditujukan untuk mengembalikan perbuatan sesorang.
Ada pembalasan dalam hal kebaikan dan ada pembalasan yang bersifat buruk.
Pembalasan
juga bisa disebut sebagai hukuman ataupun anugrah, pembalasan diartikan sebagai
hukuman ketika seseorang mendapatkan kejadian buruk setelah berbuat kejahatan
kepada orang lain dan sebaliknya, pembalasan diartikan sebagai anugrah ketika
seseorang mendapatkan keuntungan setelah orang tersebut berbuat baik kepada
orang lain.
Pembalasan
bisa datang dari sesama manusia ataupun dari Allah swt. Banyak cara untuk
membuat hamba-Nya jera ataupun bahagia, karena rejeki atau musibah datang dari
arah yang tidak pernah kita duga.
Nama
baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak
tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih
jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu
kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya
dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak
baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah
laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun,
disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan
agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran
manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai
dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan
nama baik manusia harus tobat atau minta maaf.
Tobat
dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan,
ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama
hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa
terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur
selalu dipupuk
Hakikat
Nama Baik
Tingkah
laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan
kodratnya manusia, yaitu:
Manusia menurut sifat
dasarnya adalah makhluk moral.
Ada
aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan
dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada
hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala
kesalahannya, bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran
moral atau tidak sesuai dengan akhlak.
Sebab Pembalasan
Pembalasan
disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan
yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan mennimbulkan
balasan yang tidak bersahabat pula. Pada
dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan sosial. Dalam bergaul, manusia harus
mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral,
lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah
perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain.
Contoh
Pembalasan
Contoh
Pembalasan positif: Andi adalah seorang yang sederhana namun sangat dermawan,
dia suka membagi bagikan separuh dari hasil berdagang kecil kecilannya untuk
kaum yang membutuhkan, suatu hari kedermawanan andi diketahui oleh seorang
saudagar kaya raya, setelah saudagar tersebut membuktikan apa yang dikatakan
orang orang, lalu saudagar itu memberikan harta yang sangat banyak sebagai
hadiah untuk andi dikarenakan dia banyak membantu orang orang yang sangat
membutuhkan. Andi sangat bersyukur karena kedermawanannya tidak membuat nya jatuh
miskin, malah sebaliknya.
Contoh
Pembalasan Negatif: Budi adalah seorang yang sangat miskin, dia akhirnya
memilih untuk mencuri sebagai jalan untuk mendapatkan uang, dia mencuri sebuah
televisi yang ada di rumah andi, namun sangat disayangkan, aksi Budi terlihat
oleh seseorang warga yang kebetulan sedang melewati rumah andi, maka ditangkap
dan dipukulilah Budi, dan diseret ke kantor polisi sebagai akibat dari
perbuatan jahatnya.
Sumber:
http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-keadilan-macam-macam-keadilan.html
https://viffanisa.wordpress.com/2012/12/02/macam-macam-keadilan-beserta-contohnya/
http://jiwareformasi.blogspot.co.id/2012/06/contoh-keadilan.html
http://www.pusakaindonesia.org/makna-lima-sila-yang-terkandung-dalam-pancasila/
informasiana.com/pengertian-keadilan-hakikat-dan-macam-macam-keadilan/
Komentar
Posting Komentar